Sajak Melankoli

Wajahnya sarat masygul
Khanjar imajiner hantam kalbunya dalam-dalam
Bak perewa yang hunuskan lamangnya
Delegitimasi pun sebabkan elegi tanpa henti
Dalam duka nestapa ia meratap
Tertambat azimat mematikan
Jatuh,
Tak berdaya.
Inilah penghujung warita,
Final kulminasi tonil ini.


Ditulis saat kelas X untuk memenuhi tugas sebagai anggota dari Sie Sigma (Jurnalistik SMA N 1Yogyakarta).

Comments

Popular Posts